Anies Baswedan berkata lagi dan lagi. Belum lama ini, saat menjadi pembicara di Singapura, dia mengecam pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kritikan ini berujung pada serangan netizen yang tidak setuju dengan pernyataannya.
Menurut Anies, proyek IKN minim partisipasi masyarakat. Meski hanya mengkritisi proses, sejumlah pegiat media sosial yang dikenal sebagai loyalis Jokowi justru bersikap demikianpembingkaian negatif.
Mereka berbicara seolah-olah Anies Baswedan menghina negaranya. Seperti yang disampaikan Toto Kartarahardja melalui akun Twitternya, @kartarahardja.
“Sama sekali tidak beradab, menghina pemerintah negara sendiri di forum internasional. Wright atau salah negara saya,” tulis Toto Kartarahardja saat berkomentarposting gambar dari berita terkait seperti dikutip dari FajarMinggu, 15 Januari 2023.
Tweet tersebut ramai diperbincangkan netizen. Banyak yang memanfaatkan cuitan tersebut dan ingin menyudutkan Anies Baswedan. Namun, banyak netizen yang membela kritik Anies tersebut. Pasalnya, Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa pemerintah juga perlu dikritisi.
“1. Memang negara saya tergantung pada konteks. Misalnya dalam perang melawan negara lain. Ketika itu normal, benar, benar, salah, salah 2. @aniesbaswedan berbicara bukan sebagai pejabat negara, tetapi sebagai warga negara, seperti LSM yang mengkritisi HAM di Indonesia, seperti media yang memberitakan negatif,” jawab akun @midhangste.
Baca Juga: Tips PDI-P Menangkan Hattrick Pemilu 2024, Anies Baswedan Kiprah Jadi Capres, Dijamin Moncer!
“Benar atau salah, ini negara saya. Jadi kalau keputusan pemerintah salah, rakyat kita hanya bisa terima. Hebat kali ini, buzzer pemerintah. IKN adalah keputusan pemerintah dan bukan keputusan rakyat. Jadi wajar untuk mengkritisi. Betul. Susahnya buzzer ini menjadi model yang tidak suka majikannya dikritik,” tulis akun @Ndre***.
“Udah baca beritanya? Kok bisa langsung makian Pak Anies gitu, Hadeh. Kalau jago cari sumber berita di gambar ini, jangan ketipu. Tapi apa. Pak Anies mengkritik itu proses. yang tidak melibatkan masyarakat sipil dan prosesnya~,” kata akun @Bece***.
Baca Juga: Naik 14,48%, Bank Mandiri Bukukan Penyaluran Kredit Rp 1.202,2 Triliun di 2022
Artikel ini merupakan kerjasama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dan Fajar.co.id.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella