MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jarnas Mileanies mengapresiasi langkah yang dilakukan Partai Nasdem untuk melakukan pemilihan terbuka calon presiden 2024. Bahkan mereka berharap partai lain juga melakukan hal yang sama dengan NasDem.
Ketua Jarnas Mileanies Muhammad Ramli Rahim mengatakan apa yang dilakukan Nasdem, yang bersedia mendengarkan suara-suara akar rumput meskipun disuarakan oleh para pemimpin provinsi, adalah langkah yang sangat demokratis dan harus menjadi contoh bagi partai politik lainnya.
“Alhamdulillah, putusan tersebut menunjukkan mayoritas warga Nasdem yang diwakili pimpinan DPW menginginkan Anies Rasyid Baswedan menjadi calon presiden dari Partai Nasdem,” ujarnya, Sabtu (18/6/2022).
Sebanyak 32 dari 34 DPW menyebut nama Anies, hanya Papua Barat yang tidak menyebut nama Anies Baswedan, lalu ada Kaltim yang hanya merekomendasikan kader internal, bahkan tepuk tangan gemuruh selalu terdengar saat pimpinan NasDem Surya Paloh menyebut Anies Rashid Baswedan. sebagai calon presiden 2024 yang diajukan.
“Alhamdulillah, tadi malam Partai Nasdem melalui Surya Paloh selaku Pimpinan Umum resmi mengumumkan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden Partai Nasdem 2024,” ujarnya.
Menurut pria yang biasa disapa MRR ini, seluruh Tim Relawan khususnya Mileanies berkomitmen untuk melakukan yang terbaik tidak hanya untuk kesuksesan Anies Baswedan tetapi juga untuk mempererat barisan dan hanya memilih kandidat yang parpolnya mendukung dan mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024. .
“Sebagai sosok yang sangat didukung oleh para relawan, bukan berbasis parpol, Nasdem tentunya akan mendapatkan tail effect dari kehadiran para relawan tersebut dan Milenial berkomitmen untuk mensukseskan semua pihak yang mendukung dan mendukung Anies Baswedan,” harapnya. .
Seperti diketahui sebelum penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ketum NasDem, Surya Paloh mengumumkan tiga nama calon presiden 2024, yakni Gubernur DKI Anies Baswedan, kedua Tempat itu adalah nama Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa menyusul nama Gubernur Jawa Tengah (Jawa Tengah) Ganjar Pranowo.