Setelah Anies Baswedan dinyatakan sebagai calon presiden, banyak narasi meresahkan muncul saat memperkenalkan mantan gubernur DKI Jakarta itu ke publik, sebut Partai Nasdem.
“Sejak Partai NasDem mendeklarasikan @aniesbaswedan sebagai calon presiden (bacapres) dan memperkenalkannya ke publik di berbagai daerah, banyak narasi yang ingin didisrupsi,” tulis Nasdem dalam cuitan di Twitter.
Baca Juga: Kini Serang Anies Sudah Berakhir, Ruhut Kepada Jokowi Dulu: Jangan Pilih Orang Untuk Dicitrakan!
Yang terbaru, kata Nasdem, adalah pamflet atau brosur menjadi viral di media sosial ingin mengadu domba Partai Nasdem melawan penguasa. Di lembaran itu ada foto Kapolri dan Kepala BIN. Adapun tulisannya: BIN dan Polri bergerak membatalkan acara deklarasi Anies di berbagai daerah.
Nasdem menolak tuduhan itu. Pihak Nasdem justru mengatakan kepada polisi karena sudah menjalankan pengamanan dengan baik.
“Partai NasDem melalui pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem @madtu_madali berterima kasih kepada Polri atas pengamanan yang baik.”
Direktur Eksekutif Indonesian Strategic Action Center (CISA) Herry Mendrofa juga menyoroti pernyataan Ketua Badan Pengawas Pemilu Indonesia atau Bawaslu Rahmat Bagja. Pernyataan itu bermaksud mengatakan bahwa Anies Baswedan mencuri awal kampanye.
Herry menilai safari Anies ke daerah tidak ada kaitannya dengan etika politik, apalagi pelanggaran kampanye.
“Masih terlalu dini bagi Bawaslu untuk menilai Anies tidak punya etika politik, karena jelas dia tidak ada kaitannya dengan agenda kampanye dan bahkan pencalonannya belum dimulai,” kata Herry kepada wartawan, Jumat (16/12). /2018). 2022).
Herry menilai Bawaslu tidak perlu memaparkan penilaian subyektif yang berlebihan atas kegiatan Anies kepada provinsi.
“Bawaslu harus netral, opini subjektif harus dihindari agar tidak terkesan bias,” kata Herry.
Penafian: Artikel ini merupakan kerjasama antara Warta Ekonomi dan Republika. Hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafik, video, dan seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab Republika.
Editor: Muhammad Syahrianto