– Iklan –
DEPOK, SULSELEKSPRES.COM – Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bekerjasama dengan Islamic Economics and Business Center (PEBS) Universitas Indonesia menyelenggarakan Policy-Oriented Research Conference in Islamic Economics and Finance (PRIME) bertema “On the Development of Islamic Economics Kebijakan untuk Pemulihan Pasca Pandemi yang Lebih Berkelanjutan” yang akan berlangsung pada 17-18 Juli 2023 di Auditorium R. Soeria Atmadja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Riset berorientasi kebijakan berkualitas tinggi sangat penting agar ekonomi dan keuangan syariah dapat berkontribusi lebih besar bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Minimnya riset berorientasi kebijakan yang transparan terhadap produk kebijakan menjadi alasan diselenggarakannya Konferensi PRIME oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
Sekjen IAEI, Astera Primanto Bhakti dalam paparannya menjelaskan bahwa ekonomi Islam akhirnya hadir untuk menjawab persoalan sosial ekonomi di masyarakat. Inilah sebabnya mengapa pengetahuan terapan harus dibentuk oleh penelitian berorientasi kebijakan yang dilakukan oleh para ekonom Islam bekerja sama dengan pembuat kebijakan, industri dan donor, mengikuti prinsip kolaborasi N-Helix. Seperti namanya, Konferensi PRIME bertujuan untuk merangsang para peneliti, akademisi dan ekonom Islam untuk melakukan penelitian yang berorientasi pada kebijakan untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi.
di dunia ini.
“Pertanyaan bagaimana ekonomi Islam menawarkan dasar untuk memerangi isu-isu seperti inflasi, ketimpangan, kelaparan, dan perubahan iklim perlu dijawab oleh para ekonom Islam,” kata Astera Primanto Bhakti.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Riset dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Arief Wibisono Lubis, Ph.D dalam sambutannya mengatakan konferensi ini merupakan wadah bagi para pakar dan akademisi untuk berbagi ilmu dan pengalaman. dan pandangan untuk menggali ide-ide inovatif dan praktik terbaik yang dapat memandu kita dalam memberlakukan kebijakan ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, mempromosikan keadilan sosial, dan melindungi lingkungan dengan menerapkan prinsip ekonomi Islam.
Acara Konferensi PRIME 2023 yang berlangsung selama dua hari menghadirkan pembicara yang mewakili akademisi, praktisi industri dan pemerintah dari institusi terkemuka di Indonesia dan internasional. Selama dua hari ini juga akan diadakan sesi paralel dari 12 finalis yang telah diseleksi dari 221 peserta yang berasal dari beberapa negara selain Indonesia seperti Inggris, Kazakstan, Qatar, Pakistan, Thailand dan Malaysia.
Tampilan Pos: 237