Konten aneh sering dianggap viral lebih cepat daripada konten positif dan memotivasi. Faktanya, konten viral tidak bertahan lama.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Dr Soetomo, Dr. cand. Zulaikha Msi mengatakan bahwa virus mungkin ditentukan oleh takdir. Karena terkadang konten positif dan eksentrik tidak menjadi viral, konten sepele dan kasual yang menjadi viral.
Baca Juga: Jika ingin mengembangkan konten yang positif dan kreatif, yuk lakukan trik ini
“Namun, kita bisa mencoba apa saja agar tetap memiliki nilai. Kalau semua orang berpikir seperti itu, itu bagus,” kata Zulaikha saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis. (29/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 akan meningkat. We Are Social menyebutkan saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta pengguna menggunakan media sosial.
Zulaikha menyayangkan generasi sekarang lebih memilih viralitas meski konten yang dihasilkan memalukan. Mereka tampaknya berpikir ada hari esok untuk memperbaikinya. Sebagai content creator, menurut dia, konsistensi dalam menciptakan konten yang bernilai positif harus diprioritaskan.
“Saya pernah tanya ke content creator, cari viral itu? Dia bilang enggak, dia coba rutin tiap hari, tiap hari harus. posting dan itu direncanakan dengan baik. Dia punya rencana selama sebulan. Dia disiplin dengan jadwalnya. Dia akan ke sana, insya Allah ada rezeki,” kata Zulaikha.
Baca Juga: Demokrat Sebut Ada Upaya Kriminal Anies, Didu Sebut: Selamatkan Anies Baswedan
Editor: Puri Mei Setyaningrum