– Iklan –
SULSELEKSPRES.COM – Ketua PSSI Erick Thohir menyayangkan inkonsistensi bonus juara liga yang diberikan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Oleh karena itu, jelang musim 2023 yang akan dimulai pada 1 Juli mendatang, pihaknya akan meminta LIB melakukan audit dan mengkomunikasikan secara terbuka soal pembagian kompensasi hak siar dan sponsor.
“Audit ini diperlukan agar ada kejelasan dan perbaikan pengelolaan keuangan bagi seluruh petaruh sepak bola Indonesia. Saya akan melakukan pembersihan (baik di Liga maupun PSSI). Harus bertanggung jawab. Apa yang ada di Liga dan apa yang ada di PSSI. Setiap orang harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan. Baik Liga, PSSI maupun Klub,” ujarnya dalam jumpa pers bersama media di PSSI, Jakarta, Rabu (19/4/2023), dikutip dari laman resmi PSSI.
Erick menambahkan, faktor ketidakkonsistenan LIB dalam hal pemberian bonus kepada juara liga menjadi pemicu dilakukannya audit dan penjelasan yang transparan. Oleh karena itu, sebelum Liga dimulai, hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dan manajemen harus diklarifikasi dan tidak ada yang disembunyikan
“Saya dengar dalam kerjasama LIB dengan PSSI sebelumnya, ada pembayaran dari LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, saya juga akan mengaudit ini, kemana uangnya? Tanpa menyalahkan siapapun. Saya ingin membuka Bagaimanapun, sepakbola adalah milik rakyat. Kami hanya bertugas untuk berkemas,” kata Erick.
Ia juga menyebutkan, di Indonesia, komposisi kepemilikan Liga menetapkan PSSI memiliki 1 persen saham sehingga PSSI mendapat bagian pendapatan berdasarkan bagian tersebut.
“Ini juga akan diaudit termasuk digunakan untuk apa dan apa yang akan dihitung PSSI dari hasil saham tersebut. Di Malaysia, federasi sepak bola memiliki 60% saham di liga. Tapi di Indonesia sangat demokratis, hanya 1%. Luar biasa. Namun, saya akan tetap menghormati keputusan pendahulu kami. Saya menghormati kesepakatan sebelumnya,” katanya.
Tampilan Pos: 9