SULSELEKSPRES.COM – Presiden Jokowi mengatakan Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia yang memiliki karakteristik investasi yang berkualitas.
“Saya sangat mengapresiasi kualitas investasi Jepang. Namun, saya juga berharap investor Jepang akan mempertimbangkan daya saingmiliknya. Sehingga bisa bersaing dengan investor lain di Indonesia,” kata Jokowi saat ditemui sejumlah CEO perusahaan Jepang di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, Rabu (27/6/2022), seperti dilansir situs resmi Istana. .
“Di pendekkualitas bagus, harga bersaing, itulah yang kami harapkan dan saya yakin Indonesia masih menjadi salah satu tempat terbaik untuk berinvestasi,” lanjutnya.
Sebagai negara demokrasi terbesar keempat di dunia, Presiden Jokowi mengatakan demikian cek dan keseimbangan dalam sistem pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik. Politik dalam negeri Indonesia juga sangat stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik pascapandemi.
“Tahun lalu kita tumbuh 3,69 (persen) dan pada kuartal I tahun ini ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,01 persen. tahun ke tahun, inflasi juga dapat dijaga pada level 4,35 (persen). Kemudian defisit fiskal juga cukup bagus, saya kira tahun ini akan turun di bawah 4,” jelasnya.
Selain itu, Indonesia juga masih memiliki cadangan devisa sebesar USD135 miliar, dan dapat diimpor selama 6-7 bulan. Saat ini, investasi diharapkan mampu membangun ekonomi hijau termasuk di bidang transisi energi.
“Sekarang kita mulai membangun ibu kota baru yang banyak peluang investasinya, mulai dari infrastruktur, teknologi hingga gedung. kota Pintar, dan lain-lain. Kami juga telah menyederhanakan kebijakan penanaman modal melalui omnibus law, undang-undang penciptaan lapangan kerja, sehingga semua perizinan dapat ditangani secara terkoordinasi di kantor penanaman modal,” jelasnya.
Kepada para CEO, Presiden juga meminta mereka untuk menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jika mereka memiliki masalah dalam berinvestasi di Indonesia.
“Chief Executive Officer, mohon minta nomor telepon Menteri Penanaman Modal, ini penting. Jika ada masalah, Anda bisa langsung menghubungi Menteri Penanaman Modal. Jika tidak bisa diselesaikan di Menteri Penanaman Modal, silakan hubungi saya,” katanya.