unduh…
Kepala intelijen Ukraina tidak melihat indikasi niat China untuk mempersenjatai Rusia. foto/Reuters
Sebelumnya, pejabat senior AS baru-baru ini mengatakan mereka “percaya” China sedang mempertimbangkan untuk menyediakan peralatan mematikan ke Moskow, dengan kampanye tekanan diplomatik sedang dilakukan untuk mencegahnya melakukannya.
Baca juga: Ukraina meluncurkan serangan balik dan Zelensky mengklaim 800 tentara Rusia tewas
Namun ketika ditanya tentang kemungkinan itu dalam wawancara panjang Voice of America yang diterbitkan Senin, Budanov mengatakan dia tidak setuju.
“Sampai sekarang, saya tidak menyangka China akan setuju untuk mentransfer senjata ke Rusia,” katanya. “Saya tidak melihat ada inisiatif untuk membahas hal-hal seperti itu,” kata Budanov seperti dikutip AFP.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan kekhawatiran Washington tentang potensi pengiriman senjata dalam pertemuan yang menegangkan dengan timpalannya dari China, dan direktur CIA mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu bahwa dia yakin Beijing masih memeriksa kemungkinan tersebut.
Selama kunjungan ke Kazakhstan, Blinken mengatakan lagi bahwa China harus mengetahui “konsekuensi dan konsekuensi” dari membantu Rusia di front militer. “China tidak bisa mengambil dua arah ketika menyangkut agresi Rusia di Ukraina,” kata Blinken kepada wartawan.
Baka: Ukraina mencoba menyerang dua wilayah Rusia dengan drone, tetapi gagal
“Tidak mungkin untuk membuat proposal perdamaian dari satu sisi sementara itu sudah mengipasi api yang disulut oleh Rusia,” katanya, merujuk pada proposal negosiasi terbaru Beijing.
Laporan media mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa China sedang memutuskan apakah akan memberikan kendaraan udara tak berawak dan amunisi tertentu ke Rusia.
Ditanya tentang penilaian Amerika, Budanov berkata: “Saya adalah kepala intelijen dan mengandalkan, dengan segala hormat, bukan pada pendapat individu, tetapi hanya pada fakta. Saya tidak melihat fakta seperti itu.”
(esn)