SULSELEKSPRES.COM – PSSI menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aturan di bidang sepak bola dan menyelaraskan aturan tersebut dengan aturan lainnya.
Iwan juga menjelaskan tentang catatan PSSI selama kepengurusannya. Ia mengatakan PSSI telah melakukan berbagai transformasi positif di dunia sepakbola Indonesia, antara lain dengan meningkatkan kesejahteraan hakim garis sebagai salah satu upaya memerangi perjudian sepakbola.
“Setiap wasit dikawal dari saat memasuki arena, hingga akhir pertandingan dan saat meninggalkan arena. Hal ini untuk menghindari upaya-upaya yang dapat mempengaruhi penetapan skor di setiap pertandingan di kompetisi sepak bola Indonesia,” ujarnya.
PSSI juga berupaya untuk terus mendorong tumbuhnya potensi pesepakbola di Indonesia melalui PAUD di seluruh Indonesia.
Sementara itu, dalam rangka mempromosikan prestasi timnas (Timnas), PSSI juga melakukan upaya naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia untuk timnas, salah satunya Shayne Pattynama yang telah disetujui DPR.
Beberapa kemajuan besar dan julukan telah dibuat oleh tim nasional sejak tahun 2020.
Seperti gelar juara Piala AFF U-16 2022, Timnas Indonesia sebagai runner-up Piala AFF 2020, Tim U-23 Indonesia meraih perunggu di pentas SEA Games 2021. Tentu saja, ujarnya, Hal ini berimbas pada ranking sepakbola Indonesia yang naik dari 171 menjadi 155. berdasarkan ranking FIFA 23 Juni 2022.
“Semua itu hanya bisa diraih dan ditingkatkan melalui kompetisi yang berkelanjutan, untuk itu kami berharap pemerintah dapat segera mengaktifkan kembali kompetisi yang akan menjadi tempat lahirnya para pemain muda Garuda yang berprestasi,” kata Iwan.
Ia menambahkan, beberapa klub juga telah meminta agar kompetisi segera dilanjutkan karena merasa sulit untuk meninjau kembali operasional pemain, staf, dan lainnya.
“Persaingan sudah menjadi ekosistem yang menggerakkan roda perekonomian di setiap daerah, sehingga berakhirnya persaingan tentunya akan berdampak luar biasa bagi perekonomian,” pungkasnya.