– Iklan –
BANDUNG, SULSELKSPRES.COM – Timnas Indonesia (Timnas) akan kembali berlaga di piala dunia sepakbola jalanan Homeless World Cup (HWC). Tahun ini, kejuaraan sepak bola jalanan dunia untuk para tunawisma dan terpinggirkan secara sosial akan berlangsung di Sacramento, AS, dari 8 hingga 15 Juli 2023.
Subhan Panjaitan, Manajer Timnas HWC 2023 mengatakan, Indonesia akan mengusung tema justice in opportunity atau kesetaraan dalam merebut peluang di ajang olahraga internasional ini.
“Tema ini menyiratkan bahwa setiap orang, dari semua latar belakang, berhak mendapatkan semua kesempatan tanpa terkecuali,” kata Subhan. “Sebagian besar pemain yang keluar kali ini memiliki latar belakang urban yang lemah. Dari delapan pemain yang dipilih, dua di antaranya adalah perempuan. Jadi isu yang diangkat adalah kemiskinan perkotaan dan kesetaraan gender,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).
Bagi Rumah Cemara, HWC merupakan ajang penting dalam menyuarakan visi Indonesia tanpa stigma. Sepak bola merupakan salah satu media untuk mempromosikan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang. Dalam bermain sepakbola, Rumah Cemara memiliki slogan bermain sepakbola untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Tema keadilan dalam kesempatan memperluas makna slogan keadilan sepak bola untuk seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya dalam sepak bola, keadilan harus diterapkan dalam segala hal, terutama bagi kaum marginal,” jelas Subhan.
Sementara itu, Albert Rudiana, Pelatih Timnas HWC 2023, menyatakan hal yang sama. “Tidak hanya di sepak bola, setiap orang berhak mendapatkan keadilan dan kesempatan yang sama dalam segala hal tanpa memandang latar belakang dan jenis kelamin,” ujarnya.
Ditambahkannya, “Baik dia miskin, kaya, pengguna narkoba, HIV positif, laki-laki atau perempuan, semua berhak mendapatkan keadilan dan kesempatan yang sama.”
Disinggung soal target pencapaian, Albert menyatakan timnya tidak dibebani dengan rating tertentu. “Saya tidak membebani tim dengan target peringkat tertentu. Namun dengan segala kemampuan yang dimiliki, seluruh anggota tim siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.
Albert menekankan bahwa HWC adalah acara sepak bola sosial. Meski begitu, ia tak memungkiri masih ada harapan dari masyarakat Indonesia, khususnya para pendukung Timnas terkait prestasi yang ingin dicapai.
“HWC bukan hanya soal prestasi sepak bola, tapi ada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang sangat ditonjolkan di sini,” ujar Albert. “Ya walaupun ada target, semoga tim tahun ini bisa peringkat lebih baik dari tim sebelumnya,” ujarnya.
Albert Rudiana adalah sosok yang tidak asing lagi di HWC. Ia merupakan pelatih Timnas Indonesia untuk HWC 2019 yang berlangsung di Cardiff, Wales. Saat itu, Albert berhasil membawa Indonesia ke peringkat 20 dari 44 negara peserta.
Seperti diketahui, tahun 2019 merupakan tahun terakhir HWC digelar sebelum sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.
Untuk HWC tahun ini, Timnas Indonesia akan diperkuat delapan pemain yakni Muhammad Azka Vidriansyah Ahyadi, Shilpi Yanti, Adis Annisa Suma, Aditya Triana, Andi Kurniawan, Dena Adryana, Oka Setiawan, dan Raisal Anugrah Hermawan. Mereka akan didampingi tiga ofisial yakni Albert Rudiana (pelatih), Subhan Panjaitan (manager), dan Prima Prakasa (media officer).
Tampilan Pos: 11