– Iklan –
JAKARTA, SULSELEKSPRES.COM -Pendidikan Kader Masjid Istiqlal (PKUMI) bekerjasama dengan Institut Leimena dengan mengadakan diskusi internasional bertajuk Islamofobia (anti Islam) dan Anti Semitisme (anti Yahudi) di Dunia bagi mahasiswa S2 dan S3 PKUMI, guru dan tokoh agama di Masjid Istiqlal Jakarta.
“Masjid Istiqlal sebagai salah satu masjid terbesar di dunia selalu berusaha menghadirkan dialog antar umat beragama untuk menciptakan perdamaian dunia,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. dr. KH. Nasaruddin Umar, MA dalam keterangan PKUMI, Rabu (3/5/2023).
Dialog antar umat beragama perlu terus digagas, baik di tingkat nasional maupun global untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya toleransi beragama, jelas Nasaruddin Umar.
Sementara Direktur PKUMI Prof. dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA menjelaskan bahwa PKUMI terus memperluas jaringan kerjasama antar negara guna mencetak sarjana-sarjana sederhana dan berwawasan internasional.
“Seminar internasional ini bertujuan untuk mengembangkan visi global mahasiswa PKUMI, tentang pentingnya toleransi antar umat beragama di dunia, oleh karena itu kami menghadirkan 20 Duta negara sahabat khususnya dari Timur Tengah,” jelas Prof. dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matthew Ho mengatakan, program tersebut kami adakan hari ini karena kami melihat ujaran kebencian semakin marak melalui media sosial yang akarnya seringkali tidak kita kenali.
Matthew mengatakan, program ini merupakan rangkaian program Literasi Lintas Budaya yang telah dilaksanakan selama seminggu di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Matthew mengatakan, pihaknya menyasar program ini kepada para guru dan tokoh agama karena mereka yakin guru dan tokoh agama dapat membantu menyelesaikan masalah intoleransi beragama dari akarnya dengan menanamkan pengetahuan toleransi beragama kepada siswanya.
“Program ini telah menyepakati 4.000 guru di seluruh Indonesia dan sudah berjalan selama dua tahun,” lanjut Matthew.
Matthew menjelaskan setelah acara ini akan ada program tindak lanjut untuk dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar mereka dapat mengajarkan nilai toleransi di kelas.
Matthew mengatakan, saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta dan beberapa pesantren di dalam dan luar Jawa.
Upacara tersebut dihadiri oleh 20 Duta Besar negara sahabat antara lain (Duta Besar Maroko, Duta Besar Uni Emirat Arab, Duta Besar Oman, Duta Besar Mesir, Duta Besar Pakistan, Duta Besar Iran, Duta Besar Irak, Duta Besar Amerika Serikat, Duta Besar Turki dll), Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Ahmad Thib Raya, Mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, Direktur Hubungan Muslim-Yahudi Komite Yahudi Amerika Ari Gordon, dan Perwakilan RI. untuk ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) Yuyun Wahyuningrum sebagai pembicara serta puluhan duta besar dan perwakilan negara sahabat.
PKUMI merupakan program beasiswa yang ditujukan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerjasama dengan Masjid Istiqlal, Kementerian Agama RI, Kementerian PPPA RI dan Universitas PTIQ yang dikelola oleh PKUMI. Program PKUMI telah menerima dua kelompok mahasiswa Magister dan Doktor, penerimaan dilakukan dua kali dalam setahun.
Tampilan Pos: 29