23 Juli 2022
Sejak tahun 2020, pasar cryptocurrency telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan Bitcoin naik lebih dari 1.000% dari Maret 2020 hingga November 2021.
berdasarkan Laporan Dari Crypto.com, adopsi cryptocurrency di seluruh dunia akan meningkat sekitar 178% pada tahun 2021 untuk mencapai 300 juta pengguna dan investor crypto.
Sebagian besar pertumbuhan ini terlihat di Asia Tenggara di mana adopsi cryptocurrency akan meningkat sebesar 3,5% pada tahun 2021 menurut Laporan Dari perusahaan modal ventura bernama Star Capital.
Potensi pertumbuhan Crypto di Asia Tenggara
Menurut laporan tersebut, lebih dari 600 perusahaan berbasis crypto dan blockchain telah memilih Asia Tenggara sebagai kantor pusat mereka.
Perusahaan-perusahaan ini berhasil mengumpulkan lebih dari $ 1 miliar dalam pendanaan hanya pada tahun 2021 dan diperkirakan akan melebihi $ 1,45 miliar pada tahun 2022.
Pertumbuhan ini juga didukung oleh pesatnya pertumbuhan penduduk di Asia Tenggara dimana 68,6% populasi adalah pengguna internet aktif.
Selain itu, sebagian masyarakat kelas menengah ke bawah di Asia Tenggara juga memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan.
berdasarkan Laporan Dari Bain & Company, sekitar. 70% orang Asia Tenggara masih dalam situasi sulit untuk mengakses layanan perbankan dengan 27% hidup tanpa rekening bank.

Kurangnya akses ini dapat membuka jalan bagi adopsi kripto dan terutama layanan di sektor keuangan terdesentralisasi atau DeFi yang merupakan alternatif lain dari sistem perbankan.
Kedua alasan ini dapat membawa potensi besar untuk adopsi kripto di Asia Tenggara dan ini dibuktikan dengan peningkatan adopsi sebesar 3,56% pada tahun 2021.
Singapura adalah pemimpin dalam adopsi ini dengan 10% dari populasi memiliki crypto, yang naik dari 8,3% di Amerika.
Vietnam dan Thailand memimpin adopsi DeFi, yang memiliki adopsi terbesar kedua dan ketiga setelah Amerika pada tahun 2021 menurut data dari penguraian.
Indonesia juga tampaknya memiliki potensi tinggi karena ekosistem perusahaan berbasis kripto yang tampaknya terus menarik perhatian dunia dalam hal tenaga kerja dan potensi keuntungannya.
Salah satu contohnya adalah PINTU, salah satu platform investasi kripto terbesar di Indonesia, yang menarik minat global hingga mampu mengamankan pendanaan dari 113 juta dolar Dari banyak investor terkenal.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga membawa potensi besar untuk adopsi kripto.
Diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai $40 miliar pada 2019, meningkat empat kali lipat sejak 2015. Jumlah ini mencapai 70 miliar dolar pada tahun 2021 dan saat ini merupakan ekonomi digital Lebih besar di Asia Tenggara.
Potensi pertumbuhan Crypto di Indonesia
Bank Dunia Ini juga menyediakan data prediksi yang akan terjadi Peningkatan 5,1% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 karena pindah ke ekonomi digital.
Menurut laporan itu, semakin banyak orang Indonesia sekarang merasa lebih nyaman menggunakan uang digital, mulai dari dompet digital hingga cryptocurrency.
Kemudahan tersebut berasal dari sulitnya mengakses layanan perbankan bagi sebagian kalangan, seperti 51% penduduk Indonesia masih belum dapat mengakses layanan perbankan dan 26% Anda memiliki rekening bank tetapi lebih sering menggunakan layanan keuangan di luar perbankan.
Juga telah dilaporkan bahwa 9 dari 10 Pengguna internet di Indonesia lebih memilih menggunakan e-wallet atau dompet digital untuk berbelanja dan bertransaksi.
Tunjukkan status ini data Dimana total transaksi dalam rupiah melalui dompet digital Peningkatan yang signifikan terutama pada tahun 2022 mencapai sekitar $30,8 miliar dan diperkirakan akan meningkat menjadi $70,1 miliar pada tahun 2025.
Penggunaan dompet digital secara besar-besaran ini juga memfasilitasi transisi ke adopsi cryptocurrency sebagai
investasi bersama Anda menyebutkan bahwa pertumbuhan adopsi cryptocurrency di Indonesia telah terjadi Peningkatan signifikan dari tahun 2020 ke 2021 yaitu lebih dari 100%.
Pada tahun 2020, hanya ada 4 juta investor cryptocurrency, tetapi pada tahun 2021, jumlah itu naik menjadi 11,4 juta.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Pertumbuhan transaksi Cryptocurrency meningkat rata-rata 16,2% per bulan pada tahun 2021, dengan rata-rata transaksi harian mencapai $156,9 juta.
Hingga Mei 2022, jumlah ini terus meningkat Sekitar 14,1 juta investor, menurut data yang diambil dari tersembunyi.
Pertumbuhan ini tidak hanya dilihat oleh investor ritel tetapi juga di tingkat institusi investasi Dalam proyek terkait crypto dan blockchain di Indonesia.
Contohnya adalah Sinar Mas, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang telah membuka bursa cryptocurrency baru bernama Nanovest dan crypto baru bernama NanoByte (NBT).
BRI Ventures, perusahaan modal ventura dari bank milik negara Indonesia, telah meluncurkan kemitraan dengan Tokocrypto, salah satu platform crypto terbesar di Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia.
Regulator juga terlihat terus mendukung regulasi baru yang relevan pajak Dan keamanan perdagangan cryptocurrency di Indonesia.
Saat ini, regulator juga telah memfasilitasi transaksi kripto dengan melegalkan lebih banyak platform investasi kripto di Indonesia.
Saat ini ada 25 perdagangan platform hukum kripto yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi kriptografi.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai penilaian $146 miliar pada tahun 2025, dan crypto kemungkinan akan menjadi bagian besar dari pertumbuhan itu.