Zona Ekonomi APEC 2022 yang digelar di Bangkok mendapat protes dari warga Thailand. Dalam aksi tersebut, Polri membalas pengunjuk rasa dengan peluru karet.
Seorang petugas polisi yang bertanggung jawab atas gugus tugas keamanan KTT mengungkapkan langkah itu, mengatakan itu untuk membubarkan massa.
Baca Juga: Usai KTT G20, APEC Terus Berkaca pada Jokowi: Harus Ada Kerja Sama Nyata
Sekitar 350 pengunjuk rasa berkumpul dan bentrok dengan polisi, kata polisi yang bermarga Ashyan Kraithong itu. Bentrokan itu dikatakan terjadi sekitar 10 km (6 mil) dari tempat pertemuan para pemimpin APEC-Pacific Economic Cooperation atau Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik.
Unjuk rasa yang meletus selama KTT APEC juga menyebar di media sosial. Rekaman menunjukkan pengunjuk rasa berusaha membalikkan mobil polisi, melempar peluru dan menyerang petugas.
Sementara itu, petugas anti huru hara terlihat maju ke arah pengunjuk rasa, bersenjatakan tameng dan pentungan untuk membubarkan massa.
Aktivis pemuda Patsaravalee ‘Mind’ Tanakitvibulpon, yang ikut dalam demonstrasi, mengatakan orang-orang memprotes KTT APEC dan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.
“Polisi bereaksi berlebihan. Mereka menggunakan peluru karet pada kami dan mencoba menghentikan kami berkali-kali,” katanya kepada Reuters.
Polisi dilaporkan menangkap 10 pengunjuk rasa.
“Para pengunjuk rasa melanggar hukum, menyerang petugas polisi secara fisik,” kata Ashyan, menambahkan bahwa lima petugas terluka.
Baca Juga: Perkuat Perekonomian Nasional, Bank Mandiri Sinergi dengan BPD
Penafian: Artikel ini merupakan kerjasama antara Warta Ekonomi dan Accurate. Hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafik, video dan seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab Accurate.
Editor: Muhammad Syahrianto