– Iklan –
SULSELEKSPRES.COM – Operasi haji 1444 H akan segera dimulai. Jemaah haji Indonesia akan mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan persiapan, salah satunya dengan memberikan pengarahan kepada para juru masak di 21 dapur catering bagi jemaah haji di Madinah. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, 18 – 19 Mei 2023.
Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid mengingatkan, kuota jemaah haji tahun ini sudah kembali normal dan 30% di antaranya adalah lansia. Sehingga para juru masak diminta untuk mempersiapkan diri dalam menyediakan jasa catering bagi jemaah.
“Para juru masak harus memperhatikan menu olahan yang mengandung santan yang berpotensi lebih cepat rusak,” ujar Subhan Cholid di Madinah, Kamis (18/5/2023).
“Saat melakukan persiapan produksi, juru masak harus menghitung waktu yang sesuai dengan jumlah produksi makanan. Perhitungan kapasitas dapur dengan total produksi,” lanjutnya dikutip dari rilis.
Tahun ini, setiap perusahaan/dapur akan menyiapkan tiga kali makan bagi jemaah (pagi, siang, dan malam). Untuk itu, Subhan meminta setiap perusahaan memperhatikan sumber daya manusia dapur, khususnya juru masak.
“Untuk mengurangi tingkat keletihan juru masak dan kualitas produksi, sebaiknya jadwalkan shift kerja terpisah, satu juru masak bertanggung jawab atas waktu produksi food service tersebut,” pesan Subhan.
“Koki juga harus memperhatikan ketepatan gramatikal dan waktu distribusi dengan citra cita rasa Indonesia,” lanjutnya.
Hal lain yang ditekankan Subhan adalah pentingnya menjaga kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja selama proses produksi. Menurutnya, pada tahun 2022 akan ada dapur yang mengalami kebocoran selang gas yang mengakibatkan juru masak/juru masak terluka sehingga menghambat proses produksi. “Pengalaman tahun lalu harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Daker Medina Zaenal Muttaqin mengabarkan, tahun ini jemaah haji Indonesia akan ditampung di kawasan Medina Markaziah (Ring 1 di sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel.
Zaenal, sapaan akrabnya mengatakan, persiapan juru masak diperlukan untuk menyamakan persepsi terkait menu yang akan disajikan kepada jemaah haji Indonesia. Beberapa materi pelatihan telah disiapkan, antara lain: a) higiene, sanitasi dan keamanan pangan; b) Proses Pangan (Pencairan, Cara Pemotongan, Cara Memasak, Pengemasan, Pemanasan dan Distribusi); c) Bahan Baku (Data Penyimpanan dan Kedaluwarsa); d) Menu dan resep; e) Titik evaluasi pelayanan konsumsi (Daker dan Sektor); dan f) Poin penilaian sanitasi lingkungan dan keamanan pangan
“Memperkuat para chef/cook juga untuk memastikan mereka bisa mengolah makanan sesuai menu yang ditetapkan. Selain mengutamakan higienitas, keamanan dan keamanan pangan,” ujarnya.
Tampilan Pos: 14