unduh…
Musab Hassan Yousef memilih murtad dan mendukung Israel. foto/Reuters
Alasan bias Yusuf terhadap Israel adalah karena kebenciannya terhadap Hamas. Kelompok itu, termasuk ayahnya, menganggap dia brutal dalam melakukan aksinya.
Dalam laporan The Washington Post, Youssef juga mempublikasikan informasi tentang korupsi yang dilakukan pejabat Hamas agar mereka bisa hidup mewah sementara rakyat Gaza terus menderita.
Setelah pembelotannya, Yosef kemudian menjadi bagian dari dinas keamanan internal Israel yang disebut Shin Bet.
Pria yang dijuluki Pangeran Hijau ini tidak hanya berkhianat, tapi juga meninggalkan ajaran Islam atau murtad dan menyukai agama Kristen.
Profil Mosab Hassan Yousef
Mosab Hassan Youssef lahir pada 5 Mei 1978 di Ramallah. Dia adalah putra pertama dari lima bersaudara. Ayahnya adalah pejabat Hamas yang terkenal, Sheikh Hassan Youssef.
Awalnya, Youssef adalah seorang anak Palestina yang bercita-cita menjadi seorang pejuang. Bahkan ketika dia berumur sepuluh tahun, dia dijebloskan ke penjara setelah dia tertangkap basah melempar batu ke pemukiman Yahudi.
Setelah keluar masuk penjara di masa mudanya karena sering melakukan pekerjaan yang berbeda-beda, putra pemimpin Hamas ini mulai mengubah pemikirannya tentang jihad setelah masuk penjara Megiddo sekitar tahun 1990-an.
Di sanalah posisinya goyah setelah dia melihat bagaimana narapidana Hamas memimpin kampanye brutal selama setahun untuk menyingkirkan orang-orang yang mereka anggap sebagai kelompok Zionis Israel.
Keputusannya untuk berkhianat semakin kuat setelah ia melihat bagaimana Shin Bet dianggap lebih manusiawi dalam menjalankan aksinya pada tahun 1996.