Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipanggil untuk mengusut dugaan suap terhadap Suharso Monoarfa. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Gaddafi.
“Sekali lagi kami mendesak KPK segera mengusut dugaan gratifikasi jet pribadi yang digunakan Suharso. Kemudian, juga terkait masalah pelaporan keuangan,” kata Uchok dalam keterangannya, Selasa (12/7). ).
Dia mengatakan, penyelidikan terkait dugaan penerimaan uang hadiah terkait jet pribadi. Dia melanjutkan, aset Menteri Bappenas yang diduga diselewengkan saat menjadi menteri Bappenas dan ketua umum PPP yang tiba-tiba mengalami peningkatan yang signifikan.
“Ini juga harus diusut KPK, kasus aset pejabat meningkat signifikan. Jadi apa penyebabnya? Harus terbuka untuk umum,” katanya.
Soal elektabilitas partai, Uchok juga menilai PPP sudah lama turun. Menurutnya, partai berlogo Ka’bah telah kehilangan isu dan figur yang melambangkan Ka’bah di tubuh partai.
“Suharso sebagai figur PPP tidak cocok, apalagi ada tudingan kasus seperti ini. Kalau PPP memang ingin buru-buru, maka ketuanya harus diganti,” katanya.
Sebelumnya, ada serangkaian aksi yang meminta Suharso Monoarfa mundur menyusul kasus dugaan korupsi. Aksi digelar di Kantor DPP PPP hingga Kantor Bappenas.
Tuduhan jet pribadi Soeharso diduga dilaporkan ke KPK. Pj juru bicara KPK, Ali Fikri, juga membenarkan laporan tersebut ke lembaga antikorupsi. Laporan tersebut masuk pada Kamis (11/5/2020) lalu.
Suharso diduga menerima bantuan sewa jet pribadi saat berkunjung ke Medan dan Aceh pada Oktober 2020. Suharso dilaporkan ke KPK oleh Nizar Dahlan yang juga kader PPP.
Penafian: Artikel ini merupakan kerjasama antara Economic Gazette dan Republik. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan, foto, grafik, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Republik.